Judul : OUT CASE
Pengarang : Michelle Paver
Penerbit : Matahati
Tahun Terbit : 2008
Tebal : 369 hal
Dukun Klan Ular Berbisa berhasil membuat tato di dada Torak, tato berupa garpu bercabang tiga. Tanda pemangsa arwah. Torak berusaha menyembunyikan tato ini, namun aki dari klan Babi hutan berhasil membuktikannya ke seluruh klan. Kesepakatan klan adalah menjadikan Torak sebagai orang buangan. Siapapun yang bertemu dengan Torak harus membunuhnya. Renn sahabat terbaik Torak berusaha membantu, namun Torak berusaha untuk tidak menerima bantuan Renn.karena kesepakatan klan yang lain siapapun yang membantu orang buangan harus dibunuh juga.
Torak berusaha membuang tato itu. Dengan terluka, Torak terus berusaha menyelamatkan diri dari Aki yang terus memburunya. Pengaruh tato itu pun mulai muncul. Roh Torak keluar dari tubuhnya saat ia tidur, masuk ke tubuh elk jantan dan berusaha membunuh Renn! Terbangun dari tidurnya, Torak berusaha mencari tahu keadaan Renn. Dengan diam-diam ia menyelinap, mendekat ke tempat perkumpulan klan. Ternyata Renn selamat dari serangan elk jantan itu.
Sang dukun klan gagak dengan kemampuannya ternyata mengetahui kehadiran Torak. Torak kembali masuk ke hutan. Renn kembali mencari Torak kali ini dibantu oleh Bale dari klan Anjing Laut. Aki kembali memburu Torak, namun di suatu kesempatan Torak berhasil menjatuhkannya ke air terjun.
Mau tidak mau Torak menghindar ke arah danau. Di sana kemampuan dan ingatannya tentang hutan makin menghilang. Ia lupa dengan orang-orang yang pernah dikenalnya, ia lupa bahasa serigala. Ia lupa berbicara dengan hutan.
Di tempat lain. Renn dan Bale ditangkap oleh klan Berang-berang. Namun dukun klan Berang-berang – anak laki-laki dan perempuan kembar- membebaskan merewka. Keduanya melanjutkan perjalanan mencari Torak. Ditengah perjalanan, Renn melakukan praktek dukun untuk melindungi Torak.
Torak mendapati dua ekor anak burung gagak terjatuh dari sarangnya. Alih-alih memakannya, Torak justru memelihara kedua anak gagak itu. kedua gagak itu tyumbuh makin besar, sejalan dengan itu kemampuan Torak justru kembali.
Namun dukun kaln ular berbisa ternyata dapat menemukan Torak dan berhasil memasukkan roh Torak ke seekor ular berbisa yang diperintahkan untuk membunuh Renn. Namun usaha itu gagal, karena Renn diperingatkan oleh gagak milik Torak. Akhirnya Renn dan Bale bertemu juga dengan Torak. Ketiganya berhasil menjumpai Seshru – dukun Klan Ular Berbisa. Namun disaat kritis. Sang dukun mengungkapkan suatu kebenaran yang sama sekali tak terduga. Ternyata Renn adalah anaknya!
Torak membenci hal ini, Renn telah menyembunyikan hal itu darinya selama dua musim. Mereka bertengkar dan berpisah. Bale bersama Torak. Renn melarikan diri. Dalam pelariannya Renn merenungkan tanda-tanda yang selama ini terlihat didepan matanya. Ia menyadari satu bahaya besar mengancam. Akan ada banjir besar yang melanda dataran itu. ia berbalik.
Torak diganggu oleh gagak peliharaannya. Ternyata gagak itu memberitahu kalau digagang pisaunya ada sebuah batu merah batu baiduri api. Batu yang selama ini dicari oleh sang dukun Ular. Batu ini mempunyai kekuatan luar biasa yang dapat menguasai makhluk dari dunia lain.
Ketiganya kembali bertemu. Renn memberitahu tentang bencana yang akan terjadi. Mereka berbagi tugas. Torak dan Bale mengingatkan klan-klan yang sedang berkumpul dan Renn mengingatkan klan berang-berang. Di tengah perjalanan Torak masih sempat menyelamatkan Aki yang ternyata masih hidup.
Kaln-kaln selamat dari bencana banjir besar. Namun saat mereka sepakat akan membunuh Torak. Tiba-tiba muncul sang Dukun Klan Ular Berbisa. Namun Bale berhasil memanahnya, dan Torak menghancurkan batu Baiduri merah itu. dan Renn mengikatkan hancuran batu itu dikepalan tangan sang dukun. Dukun itu pun akhirnya menemui kematian.
Sebuah cerita yang luar biasa. Di buku kedua seri Chronicles of Ancient Darkness ini Kita seolah-olah terperosok ke dunia yang sama sekali berbeda dengan sekarang. Masa kini mungkin kita tidak bisa hidup tanpa teknologi, tapi di masa Torak manusia sama sekali tidak bisa terlepas dari alam. Kisah luar biasa tentang persahabatan tentang keselarasan kita dengan alam. Namun sekali lagi aku agak kecewa dengan endingnya. Terlalu sederhana. Tidak terjadi pertempuran luar biasa antara Torak dengan sang dukun atau bahkan akan lebih menghebohkan andai terjadi pertempuran antara Renn dengan sang dukun yang notebene adalah ibunya sendiri. Tapi apapun, kisah ini memang luar biasa. Torak!
Salam,
Raka Putra Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar